Sungguh celaka, mereka yang bertaubat dari korupsi, perselingkuhan, perzinahan dan semisalnya, karena takut diketahui oleh mata para manusia.
Mereka takut aibnya diketahui manusia, tapi tidak takut kepada Allah. Mereka menyepelekan dan melecehkan Allah yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan maha berat azab-Nya.
Yang semacam demikian bukanlah taubat yang ikhlas, melainkan taubat karena takut kepada manusia. Maka tidak jarang mereka akan tercebur lagi ke dalam kehinaan yang sama.
Ada dua taubat yang harus dijalani para pelaku kemaksiatan semodel ini: taubat atas lalainya dari rasa takut kepada Allah, dan taubat atas dosa yang diperbuat.
Allah berkehendak memberikan taufiq kepada siapa yang dikehendaki-Nya.