Khalifah di masa Imam Ahmad dipengaruhi oleh orang-orang Mu’tazilah sehingga kebijakannya merugikan Ahlus Sunnah bahkan Islam itu sendiri.
Yang beliau lakukan adalah mencounter pemikiran Mu’tazilah yang diseru para pembisik khalifah, dengan tetap menjaga kewibawaan Khalifah agar rakyat tidak benci kepada pemimpinnya.
Jadi, bukan “jangan mengkritik”, tapi bagaimana cara kritikmu agar hubungan rakyat-penguasa tetap baik dan tidak timbul kebencian kepada pemerintah.
Nahi munkar jalan, taat dan respek kepada pemimpin pun tetap terjaga.
Ustadz Ristiyan Ragil Putradianto
T: Berarti mengcounter terang-terangan secara publik, ustadz?
J: Jika diperlukan oleh publik, dan atau dapat sampai ke penguasa. Jika tidak, maka tidak dilakukan. Dan jangan sampai ini menjadi opsi pertama selagi masih dapat dilakukan dengan cara empat mata, atau perwakilan, yang melakukannya (terang-terangan) pun ulama atau tokoh yang punya pengaruh
Leave a Reply