
Ketika Perang Telah Berlalu.
Para pemimpin pasukan dari dua kubu saling melempar senyum dan berjabat tangan untuk perdamaian.
Tapi seorang ibu di ujung negeri telah kehilangan putranya di medan pertempuran.
Para politikus telah berdamai.
Mereka tersenyum manis dalam satu ruangan.
Tapi para simpatisan masih saling dendam.
Bahkan ada yang dipenjara demi membela sang pujaan.
Jangan menjadi alat para pemuja kekuasaan.
(Ust Fadlan Fahamsyah)
Leave a Reply